It's me and only me

All of stories,experiences and simphony will be posted here.

Jeritan Sang Proklamator

Aku..
Berdiri tegak ditemani matahari yang tersepuh emas
Cahayanya yang tajam membakar kulitku
Bau amis merebak
menghembuskan melodi kepahitan
Namun aku tetap berdiri

Disini tampak jelas kulihat
Deretan gubuk reyot menghias kota
Kumpulan gelandangan tumpang tindih
Wajah mereka mengurat kesengsaraan
Mulut mereka menyemburkan hawa kemiskinan
Tangisan mereka merobek rongga hatiku
Pilu,menyayat jiwa
Tetapi,kalian tak peduli
Kalian hanya tertawa angkuh seraya meludahku


Aku tak butuh dihargai
Tak butuh dikenang
Karena ku tak bangga jadi pahlawan
Aku hanya ingin melihat negeriku tersenyum
Bersatu..
Bahu membahu demi ibu pertiwi
Tanpa menggorogoti Indonesia yang semakin terpuruk dan rapuh..

Namun
Negeri ini hanya menjadi santapan
pengemban aspirasi rakyat
Penindasan
Angkara murka
Durjana
Kemegahan semu terus menggelora
Sedang jutaan mulut menganga mengais kehidupan
Biadab !

Tahukah kalian ?
17 Agustus 1945
Ketika kemerdekaan dihantarkan
beriring darah para syuhada bangsa
Bulu kudukku merinding
Tanganku gemetar
Bibirku kaku
Mendengar riuhnya semangatmu di Pegangsaan Timur
Tetapi,kalian berubah !
Kalian begitu angkuh terhadap negeri ini
Tertawa melihat mereka merongrong
bagai anjing kelaparan
Sampai kapan semua akan berakhir ?

By : Rahmad Irvan

0 komentar:

Posting Komentar