***
Kamis,31 Juli 2008 sebuah MTsN Unggul di Aceh Barat Daya yang terletak di Jalan Pendidikan No.56 Kecamatan Susoh, habis dilalap si jago merah sekira pukul 12.20 WIB. Akibatnya, 12 ruang belajar termasuk ruang kepala sekolah dan ruang keterampilan hangus sehingga sebanyak 433 orang murid kehilangan tempat belajar.
Kepala MTsN Unggul Abdya, Drs. Hambali yang ditemui Harian Aceh di lokasi kejadian mengatakan api berasal dari kelas Id dan diperkirakan akibat korsleting arus pendek listrik. “Sebelum kejadian lampu sempat mati sebentar, kemudian hidup lagi. Tetapi, entah bagaimana mulanya tahu-tahu api sudah menjalar dari kelas Id dan kian membesar hingga menghanguskan 12 lokal dan juga ruang kepala sekolah,” kata Hambali.
Menurutnya, akibat dari kejadian itu sejumlah alat elektronik, buku pelajaran dan fasilitas lainnya tidak bisa diselamatkan kecuali dua unit komputer, itu pun dalam kondisi sebagian sudah hangus. “Kejadian ini sungguh tiba-tiba, sehingga kami tidak tahu harus berbuat apa,” kata kepala sekolah yang masih sempat bersyukur karena kejadian itu tidak memakan korban jiwa.
Api baru dapat di padamkan setelah 2 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, satu jam setelah kebakaran. “Penyelamatan yang diharapkan tidak optimal, hanya sekedar memadamkan api di reruntuhan sekolah yang sudah habis dilalap si jago merah,” kata Supardi, seorang warga yang ikut membantu penyiraman.
Kepala Kantor Departemen Agama Aceh Barat Daya, Drs. Zulkarnaen M yang dihubungi Harian Aceh secara terpisah setelah kejadian mengatakan kebakaran sekolah itu murni akibat korsleting arus pendek listrik. “Jadi tidak ada unsur kesengajaan dalam musibah ini,” katanya.
Menurut Zulkarnaen, pihaknya akan mengupayakan sekolah darurat untuk mengantisipasi para siswa yang terlantar belajar karena sekolah mereka terbakar. Pihaknya juga berharap Pemkab Abdya dan Kanwil Depag Aceh agar secepatnya membangun sekolah itu kembali, sehingga anak-anak dapat kembali belajar dengan baik. “Untuk sementara kita akan gunakan Madrasah Ibtidaiyah terdekat guna menampung anak-anak belajar,” sebutnya.
Beberapa warga di lokasi kejadian juga menyesalkan kinerja petugas pemadam kebakaran Abdya yang terkesan lalai dalam melaksanakan tugasnya.
“Ini adalah cerminan kinerja Pemerintah Daerah yang kurang profesional, kan sangat lucu kebakaran hampir satu jam berlangsung, mobil pemadam kok baru datang. Memangnya mereka tidur di kantor,” kata Hermansyah, SH, anggota DPRK Abdya yang ditemui di lokasi kejadian.
Sementara Kepala Kantor Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Aceh Barat Daya, Rajul Asmar, SE, membantah kalau dikatakan pihaknya lalai dalam melaksanakan tugas. ”Itu fitnah, bagaimana bisa mereka mengatakan kalau kami terlambat datang, padahal sebelum warga datang kami sudah tiba di lokasi,” katanya.
Namun Rajul mengakui bahwa para anggota pemadam memang kurang terampil dalam menjalankan tugasnya. “Tapi kita patut bersyukur, dengan keahlian yang terbatas ini kami masih mampu menyelamatkan banyak orang,” sebutnya.***
Alhamdulillah.. Kepedihan itu telah terobati.Sekolah itu telah mengalami perubahan dan tetap berjalan seperti biasa.Terima kasih......
0 komentar:
Posting Komentar